Jumat, 25 Februari 2011

Israel taktu Mesir dikuasai gerakan Islam

Cyber Sabili-Telaviv. Kemungkinan jatuhnya pemerintah Mesir ke tangan gerakan dan partai-partai Islam pasca jatuhnya diktator Mubarak, menjadi bahaya tersendiri bagi pejabat Israel dan Mesir yang masih menghendaki status quo.
Seorang pejabat keamanan Israel yang menolak namanya dipublikasikan kepada situs Koran Zionis, Yediot Aharonot, (23/2) menyatakan, "Sebuah perubahan pemerintahan yang fundamental di Mesir akan menyebabkan "revolusi dalam doktrin keamanan Israel."
Pejabat itu menegaskan, perdamaian perjanjian Israel dengan Mesir merupakan aset strategis yang penting sekali bagi keamanan Israel, sehingga militer Israel selama ini dapat fokus pada hal-hal lain di luar hubungannya dengan Mesir.
Menurutnya, hingga beberapa tahun terakhir, Mesir tidak pernah dinilai sebagai ancaman bagi Israel, hingga akhirnya fakta membuktikan bahwa Mubarak sang pelindung itu tumbang.
Seandainya revolusi Islam benar-benar terjadi di Mesir, lanjut pejabat Israel itu, sebenarnya aturan main juga tidak langsung berubah seketika. Mesir tidak akan langsung mengubah menjadi negara yang memusuhi Israel. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa Tel Aviv harus mulai mengubah perhatiannya pada Mesir.
Kekhawatiran lain yang dihadapi Israel adalah kekuatan militer yang dimiliki Mesir mencakup ribuan tank, ratusan jet tempur, dan puluhan kapal perang.
 "Secara keseluruhan, militer Mesir dinilai tidak berbeda dengan ‘militer Barat' yang mendapat bantuan dari Amerika Serikat. Karena itu, jika Mesir jatuh ke tangan gerakan dan partai Islam, kondisi kawasan ini akan sangat tidak menguntungkan bagi Israel," pungkasnya. (Yediot/Dwi).
Sumber: Internet

0 komentar:

Posting Komentar